- Tanda Umum
- Tanda pelantikan
Sedangkan Tanda pelantikan untuk putri berupa lingkaran dengan warna dasar coklat tua dan lambang gerakan pramuka berwarna kuning emas diatasnya. Tanda ini dipasang pada ujung kerah baju sebelah kanan. (Lihat gambar disamping).
- Tanda Kepanduan sedunia (WOSM)
Tanda kepanduan sedunia untuk putri berupa lingkaran berwarna ungu dan gambar lambang WOSM berwarna putih diatasnya. Tanda ini dipasang pada ujung kerah baju sebelah kiri (lihat gambar disamping)
- Pita leher/Setangan Leher
Setangan Leher dipakai oleh pramuka putra. Dibuat dari bahan berwarna merah dan putih berbentuk segitiga sama kaki. Sisi panjang 90 cm – 130 cm sesuai usia, dengan sudut 90ยบ (siku-siku). Panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan pemakai. Dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher dikenakan di bawah kerah baju. Setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaian tampak rapih
- Tanda Topi
Tanda topi putri berbentuk lingkaran dengan warna dasar yang berbeda untuk tiap tingkat. Tanda topi pembina putri sama dengan tanda topi pembina putra. Pemasangan tanda topi putri adalah tepat ditengah-tengah topi. Khusus untuk pembina dipasang di sebelah kiri topi.
- Tanda Harian
Tanda ini tidak dipakai pada pakaian seragam pramuka, tetapi dipakai pada pakaian yang digunakan untuk menghadiri suatu kegiatan. Cara penggunaan dipasang pada kerah jas, atau pada dada sebelah kiri (perhatikan gambar).
- B. Tanda Satuan
- Lencana wilayah
Lencana wilayah tingkat nasional dan tingkat daerah berbentuk perisai, dengan panjang sisi lurus mendatar 6 cm, panjang garis tinggi 8 cm. Bagian yang melengkung berjari-jari kelengkungan 4,2 cm, dengan pusat kelengkungan berjarak 4 cm dari sisi mendatar dan 1,8 cm dari sisi kiri/kanan.
Lencana wilayah untuk tingkat nasional berbentuk perisai, berwana dasar hitam, bergambar lambang Garuda Pancasila, yang warnanya sesuai dengan ketentuan warna dan perbandingan ukuran gambar lambing Garuda Pancasila. Pada bagian atas lencana wilayah tingkat nasional ini terdapat tulisan INDONESIA di atas lambing Garuda Pancasila.
Gambar, warna dan arti lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dikeluarkan dengan keputusan kwartir daerah, daerah yang bersangkutan. Gambar lencana wilayah untuk semua kwartir daerah diusahakan cukup menarik, sederhana, serasi, dan indah, tidak terlalu penuh gambar, memberi gambaran ciri khas daerah atau lambing daerahnya, dan diberi warna yang cukup serasi/selaras, dan tidak terlalu banyak menggunakan warna, sebanyak-banyaknya 4 warna tidak termasuk warna putih. Pada sisi atas lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dicantumkan nama daerahnya, tanpa menyebut daerah istimewa atau daerah khusus ibukota berwarna merah. Lencana wilayah dipasang di tengah lengan baju sebelah kanan, di bawah pita wilayah dan pita nomor.
- Pita Wilayah
Pita wilayah berbentuk segi empat dilengkungkan, dengan panjang sisi lengkung terluar maksimum 8 cm, jari-jari kelengkungan 10 cm, tinggi segi empat 1,5 cm, atau maksimum 2 cm untuk pita wilayah yang menggunakan dua baris kata-kata. Pita wilayah berwarna dasar putih dengan tulisan berwarna merah. Tinggi huruf maksimum 8 cm, disesuaikan dengan banyaknya baris dan panjangnya kata.
Pita wilayah untuk tingkat nasional, bertuliskan kata : KWARTIR NASIONAL atau MABINAS. Tingkat daerah, bertuliskan kata : KWARTIR DAERAH (tanpa nomor kwartir daerahnya) dan MABIDA. Tingkat cabang, ranting, desa dan gugusdepan, bertuliskan kata nama wilayah cabangnya secara lengkap. Tidak digunakan pita wilayah lainnya, selain tersebut di atas. Contoh : BANYUWANGI, KOTAWARINGIN TIMUR, OGAN KOMERING ULU, dan lain-lain.
Dalam menyebut nama wilayah daerah atau cabang, tidak perlu menyebutkan kata-kata : Daerah Tingkat I Propinsi, Daerah Tingkat II/Kabupaten, atau Kotamadya, Kota Administratif, Daerah Istimewa, Daerah Khusus Ibukota, dan nomor kwartir daerah serta nomor kwartir cabangnya. Untuk wilayah Kabupaten dan Kotamadya yang mempunyai nama sama, maka di muka nama wilayah dapat dibenarkan menggunakan singkatan KAB untuk Kabupaten dan KODYA untuk Kotamadya, contoh : KAB. MALANG dan KODYA MALANG, KAB. SEMARANG dan KODYA SEMARANG.
Pita wilayah dipasang di bagian atas lengan baju sebelah kanan, kira-kira 1,5 cm di bawah jahitan lengan atas.
- Pita Nomor
Nomor kode ranting dan gugus depan diatur oleh kwartir cabang yang bersangkutan. Nomor ganjil untuk gugusdepan putera dan nomor genap untuk gugusdepan puteri. Pita nomor berwarna dasar putih dengan angka merah. Andalan, staf kwartir, pamong satuan karya dan majelis pembimbing di tingkat cabang, daerah dan nasional tidak menggunakan pita nomor. Pita nomor dipasang di bawah pita wilayah.
- Tanda Barung Siaga
- Tanda Regu Penggalang
- Tanda Sangga Penegak
- Tanda Reka Pandega
Tanda satuan terkecil (barung, regu, sangga, dan reka) dipasang pada bagian atas lengan baju sebelah kiri.
- Tanda Satuan Karya (Saka)
Tanda saka berbentuk segi lima beraturan, dengan panjang tiap sisi luarnya 5 cm, dengan bingkai selebar 2 mm. Gambar, tulisan dan warna pada tanda satuan karya ditetapkan dengan keputusan tersendiri. Bentuk gambar lambing tunas kelapa pada tanda satuan karya harus sesuai dengan ketentuan mengenai lambang tunas kelapa dan tidak dibenarkan diubah. Gambar, tulisan dan warna pada tanda satuan karya diusahakan agar menarik, serasi, indah, dan tidak terlalu banyak menggunakan warna, maksimum 4 warna
tidak termasuk warna putih. Contoh gambar tanda satuan karya sebagai berikut:
Tanda saka dipasang di tengah lengan baju sebelah kiri pada jarak ± 7 cm dari jahitan lengan atas.
- Tanda Krida
- C. Tanda Jabatan
- Tanda Pemimpin Utama, Pemimpin dan Wakil Pemimpin (Barung, Regu, dan Sangga).
Tanda Pemimpin Barung Utama, Pemimpin Barung dan Wakilnya dibuat dari kain, berbentuk “Janur” (daun kelapa) berwarna hijau, tiap janur berukuran panjang 5 cm lebar 0,7 cm dan jarak tiap janur 0,5 cm. Pemimpin Barung Utama memakai tiga helai janur hijau, Pemimpin Barung memakai dua helai janur hijau, Wakil Pemimpin Barung memakai satu helai janur hijau.
Tanda Pemimpin Regu Utama (Pratama) Pemimpin Regu dan Wakilnya sama dengan di atas, dengan janur berwarna Merah. Pemimpin Utama (Pratama) memakai tiga helai janur merah, Pemimpin Regu memakai dua helai janur merah, Wakil Pemimpin Regu memakai satu helai janur merah.
Tanda Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga dan Wakilnya sama dengan di atas, dengan janur berwarna kuning. Pemimpin Sangga Utama memakai tiga helai janur kuning, Pemimpin Sangga memakai dua helai janur kuning, Wakil Pemimpin Sangga memakai satu helai janur kuning.
Tanda Pemimpin Utama, Pemimpin, dan Wakil Pemimpin (Barung, Regu, dan Sangga) di pasang di saku sebelah kiri, di bawah tanda pengenal nama diri.
- Tanda Pembina dan Pembantu Pembina Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega
Biru : pembina gugus depan
Hijau : pembina siaga
Merah : pembina penggalang
Kuning : pembina penegak
Cokelat : pembina pandega
Tanda pembantu pembina diberikan kepada pembina pramuka yang telah lulus dari Kursus Mahir Dasar (KMD). Tanda Pembantu Pembina sama dengan Pembina hanya warna dari lencana berwarna perak. Dan tidak ada Pembantu Pembina Gugus Depan.
Tanda pembina dan pembantu pembina dipasang sebagai lencana di saku sebelah kiri terpasang pada kancing penutup saku.
- Tanda Andalan dan Pembantu Andalan
Ungu : Koodinator Desa
Cokelat tua : Andalan Ranting
Hijau : Andalan Cabang
Merah : Andalan Daerah
Kuning : Andalan Nasional
- Tanda Korps Pelatih Pembina Pramuka
Korps Pelatih adalah ikatan persaudaraan dan wadah pembinaan para Pelatih Pembina Pramuka yang berpangkalan di Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka. Tanda Korps pelatih adalah sebagai berikut:
Untuk anggota dewasa yang telah lulus dari Kursus Pelatih Dasar berhak mengenakan tanda pembantu pelatih. Dan anggota dewasa yang telah lulus Kursus Pelatih Lanjut berhak mengenakan tanda pelatih. Tanda Pembantu Pelatih dan Tanda Pelatih adalah sebagai berikut:
Warna dasar:
Hijau : Siaga
Merah : Penggalang
Kuning : Penegak
- Tanda Pimpinan Saka/Pamong Saka
Anggota pramuka dewasa yang telah lulus dari kursus Pamong Saka berhak menggunakan Tanda Pamong Saka. Contoh Tanda Pamong saka adalah sebagai berikut:
Warna dasar untuk tanda tersebut adalah:
Kuning : Tingkat Nasional
Merah : Tingkat Daerah
Hijau : Tingkat Cabang
Cokelat : Tingkat Ranting/Pamong Saka
- Tanda Dewan Kerja
Tanda Dewan Kerja dikenakan oleh pengurus dewan kerja dari kewan kerja ambalan, dewan racana pandega, dewan kerja ranting, dewan kerja cabang, dewan kerja daerah, sampai dewan kerja nasional. Untuk masing-masing dewan kerja diberikan warna yang berbeda dengan ketentuan:
Biru muda : Dewa Ambalan Penegak
Ungu : Dewan Racana Pandega
Cokelat tua : Dewan Kerja Ranting
Hijau muda : Dewan Kerja Cabang
Merah : Dewan Kerja Daerah
Kuning : Dewan Kerja Nasional
- D. Tanda Kecakapan
- Tanda Kecakapan Umum (TKU)
- TKU Siaga
- TKU Penggalang
- TKU Penegak
- TKU Pandega
- Tanda Kecakapan Khusus
Untuk TKK siaga berbentuk segitiga samakaki terbalik dengan sudut-sudut membulat. Untuk tingkat penggalang tepi dari TKK berwarna merah sedang untuk penegak berwarna kuning. Sedangkan bentuknya untuk tingkat purwa berbentuk lingkaran, tingkat madya berbentuk bujur sangkar, dan tingkat utama berbentuk segilima (lihat gambar).
TKK dikelompokkan dalam empat kelompok bidang yaitu: bidang patriotisme dan seni budaya (warna dasar merah), bidang kesehatan dan ketangkasan (warna dasar putih), bidang ketrampilan tehnik pembangunan (warna dasar hijau), bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia, dan lingkungan hidup (warna dasar biru), dan bidang agama, mental, moral spiritual, pembentukan pribadi dan watak (warna dasar kuning). Untuk lebih jelas lihat gambar.
Ada 10 TKK yang merupakan TKK wajib, maksudnya setiap anggota pramuka hendaknya berusaha minimal menguasai kecakapan yang disyaratkan dalam TKK wajib tersebut. TKK wajib antara lain: PPPK, Pengatur Rumah, Pengamat, Juru Masak, Berkemah, Penabung, Penjahit, Juru Kebun, Pengaman Kampung, dan Gerak Jalan.
- Tanda Kecakapan Pramuka Garuda
Tanda Kecakapan Pramuka Garuda diberikan kepada anggota pramuka yang telah memenuhi syarat-syarat kecakapan pramuka garuda. Tanda ini berbentuk medali yang dipakai dengan cara dikalungkan. Medali berbentuk segi lima dengan bingkai warna hitam dan gambar garuda di tengahnya.
Ada empat macam tanda pramuka garuda yaitu: tanda pramuka garuda tingkat siaga (warna hijau), pramuka garuda tingkat penggalang (warna merah), pramuka garuda tingkat penegak (warna kuning), dan tanda pramuka garuda tingkat pandega (warna coklat). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.
- E. Tanda Penghargaan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk peserta didik, yaitu: Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya), Bintang Tahunan, Lencana Wiratama, dan Lencana Teladan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, yaitu: Bintang Tahunan, Lencana Pancawarsa, Lencana Wiratama, Lencana Jasa (Dharma Bakti, Melati, dan Tunas Kencana).
Tanda Pengenal termasuk Tanda Penghargaan atau jasa dari badan di luar Gerakan Pramuka, misalnya dari Organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, di dalam atau di luar negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku, pemerintah negara lain, dan pemerintah Republik Indonesia.
- F. Lain-Lain
Selanjutnya Ketua Kwartir Cabang memberikan Ijasah/ sertifikat Pembina Pramuka atas rekomendasi Ketua Lemdikacab.
Dibawah ini gambar pita mahir sesuai golongannya :
Cara memakai Selendang dan Pita Mahir.
- Pita Mahir dipakai melingkar dibawah kerah baju dan setangan/ pita leher.
- Selendang mahir dikenakan melintang kanan dan kiri serta lipatan selendang dimasukan dibawah deck/ lidah bahu. Letak selendang diatur secara simetris, dengan setangan leher tetap tampak di atasnya. ( Lihat gambar )
Penggunaan Selendang dan Pita Mahir :
- Pita Mahir digunakan setiap mengikuti kegiatan Kepramukaan.
- Selendang Mahir digunakan pada saat Upacara Kegiatan Orang Dewasa ( Binawasa seperti Up. Pembukaan kursus dll.) dan Pelantikan,. Termasuk ketika melantik peserta didiknya.
Arti Kiasan Selendang Mahir :
- Lidah api: Menunjukan bahwa Seorang Pembina mahir selalu bersemangat dalam membina dan menjadi juru penerang bagi peserta didiknya dan dimanapun mereka berada.
- Jantung: Selama Jantung masih berdetak di dada, seorang Pembina Mahir selalu tetap mengabdikan diri dengan Ikhlas Bakti Bina Bangsa Ber Budi Bawa Laksana.
- Senjata/ Keris: Seorang Pembina Mahir memiliki Sumber Daya dan cara pemikiran yang selalu tajam serta tanggap dengan lingkungannya.
- Warna Ungu: kehebatan, keutamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar